Taman
 Soekasada Ujung merupakan situs kerajaan, terletak dekat pantai di Desa
 Tumubu, Kecamatan Karangasem yang dikembangkan sebagai salah satu 
kawasan pariwisata Kabupaten Karangasem. Jaraknya ±5 km dari Kota 
Amlapura – ibu kota kabupaten – ke arah selatan, ±15 km dari kawasan 
pariwisata Candidasa, dan kira-kira 60 km jaraknya dari Kota Denpasar.
Taman
 Soekasada Ujung dibangun pada tahun 1919 pada masa pemerintahan Raja I 
Gusti Bagus Jelantik ( 1909 – 1945 ) yang bergelar Anak Agung Agung 
Anglurah Ketut Karangasem dan diresmikan penggunaannya pada tahun 1921. 
Taman ini dipergunakan sebagai tempat peristirahatan raja selain Taman 
Tirtagangga, dan juga diperuntukkan sebagai tempat menjamu tamu-tamu 
penting seperti raja-raja atau kepala pemerintahan asing yang berkunjung
 ke kerajaan Karangasem.
Taman
 Soekasada Ujung dikembangkan seagai obyek wisata budaya karena 
kemegahan dan kekhasan bangunan yang merupakan perpaduan antara 
arsitektur Bali dan Eropa. Kondisinya yang rusak berat akibat letusan 
Gunung Agung – gunung terbesar di Bali – pada tahun 1963 semakin 
diperparah lagi dengan terjadinya gempa hebat di tahun 1976 yang 
meninggalkan puing-puing bangunan, namun tidak meninggalkan kesan 
megahnya. Untuk mengembalikan kemegahan Taman Soekasada Ujung, maka pada
 tahun 2001-2003 Pemerintah Kabupaten Karangasem memanfaatkan dana 
bantuan Bank Dunia membangun kembali Taman Soekasada Ujung dengan tujuan
 untuk mengembalikan keberadaannya kepada bentuk semula demi 
melestarikan warisan budaya yang menjadi kebanggaan Karangasem.Dalam 
areal Taman Soekasada Ujung terdapat beberapa bangunan juga kolam
 besar dan luas. Ada 3 ( tiga ) buah pintu masuk atau gerbang menuju 
areal taman. Gerbang utama berada pada ketinggian di sisi barat sebagai entrance yang disebut “Bale Kapal” karena dulunya bangunan ini dibuat menyerupai sebuah kapal. Selanjutnya dari entrance bale
 ini pengunjung menuju areal taman dengan menuruni ratusan buah anak 
tangga. Dari tempat inilah keseluruhan areal taman dapat dinikmati.
Sesuai predikatnya sebagai Taman Air Kerajaan atau The Water Palace,
 maka Taman Soekasada Ujung memiliki 3 ( tiga ) buah kolam besar dan 
luas. Di tengah kolam I di sisi paling utara terdapat bangunan utama 
yang disebut “Bale Gili” yang dihubungkan oleh jembatan menuju arah selatan.
Di
 tengah-tengah kolam ini terdapat patung-patung dan pot-pot bunga. Di 
sebelah barat kolam I, di tempat yang agak tinggi terdapat bangunan 
berbentuk bundar, yang disebut “Bale Bunder” yang difungsikan 
sebagai tempat untuk menikmati keindahan taman dan panorama alam di 
sekitarnya. Di sebelah barat laut Bale Bunder, pada areal terasering 
yang tinggi terdapat bangunan persegi empat panjang yang disebut “Bale Lunjuk”.
 Ada sekitar 107 anak tangga menuju bangunan ini dari arah timur. Di 
tengah kolam II di sisi selatan kolam I terdapat bangunan yang disebut “Bale Kambang”.
 Bangunan ini dahulu berfungsi sebagai tempat jamuan makan untuk para 
tamu kerajaan. Di sebelah timur kolam II terdapat kolam III yang disebut
 Kolam Dirah dan merupakan kolam pertama yang dibuat oleh Raja 
Karangasem. Di areal sebelah utara taman, di tempat yang tinggi terdapat
 patung “warak” ( badak ) dan juga patung “banteng” yang
 dari mulut kedua patung tersebut air memancur keluar menuju kolam. Dan 
sekitar 250m di sebelah utara taman ini tedapat sebuah pura bernama “Pura Manikan” yang juga dibangun oleh Raja Karangasem.
 










0 komentar:
Posting Komentar