

Pura
Agung Besakih terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, berada di
lereng sebelah barat daya Gunung Agung yang merupakan gunung tertinggi
di Bali. Akses dari Kota Denpasar untuk mencapai tempat ini berjarak
sekitar 25 km ke arah utara dari Kota Semarapura – Kabupaten Klungkung.
Perjalanan menuju
Pura Besakih melewati panorama Bukit Jambul yang juga merupakan salah
satu obyek dan daya tarik wisata Kabupaten Karangasem.
Letak Pura Besakih sengaja dipilih di desa yang dianggap suci karena letaknya yang tinggi, yang disebut Hulundang Basukih yang kemudian menjadi Desa Besakih. Nama Besakih diambildari Bahasa Sansekerta, wasuki atau dalam bahasa Jawa Kuno basuki yang berarti selamat. Selain itu, nama Pura Besakih didasari pula oleh mithologi Naga Basuki sebagai penyeimbang Gunung Mandara.
Banyaknya
peninggalan zaman megalitik, seperti menhir, tahta batu, struktur teras
pyramid yang ditemukan di kompleks Pura Besakih menunjukkan bahwa
sebagai tempat yang disucikan nampaknya Besakih berasal dari zaman yang
sangat tua, jauh sebelum adanya pengaruh Agama Hindu.
Kompleks Pura Besakih dibangun berdasarkan keseimbangan alam dalam konsep Tri Hita Karana,
dimana penataannya disesuaikan berdasarkan arah mata angin agar
struktur bangunannya dapat mewakili alam sebagai simbolisme adanya
keseimbangan tersebut. Masing-masing-masing-masing arah mata angin
disebut mandala dengan dewa penguasa yang disebut “Dewa Catur Lokapala” dimana mandala tengah sebagai porosnya, sehingga kelima mandala dimanifestasikan menjadi “Panca Dewata”.
Penjabaran struktur bangunan Pura Besakih berdasarkan konsep arah mata angin tersebut, adalah :
1. Pura
Penataran Agung Besakih sebagai pusat mandala di arah Tengah dan
merupakan pura terbesar dari kelompok pura yang ada, yang ditujukan
untuk memuja Dewa Çiwa;
2. Pura Gelap pada arah Timur untuk memuja Dewa Içwara;
3. Pura Kiduling Kereteg pada arah Selatan untuk memuja Dewa Brahma;
4. Pura Ulun Kulkul pada arah Barat untuk memuja Dewa Mahadewa;
5. Pura Batumadeg pada arah Utara untuk memuja Dewa Wisnu.
0 komentar:
Posting Komentar