Padangbai
dikembangkan sebagai obyek wisata alam dan budaya barada dalam satu
kawasan pengembangan pariwisata Candidasa, terletak di Desa Padangbai,
Kecamatan Manggis – Karangasem. Jaraknya sekitar 25 km dari Kota
Amlapura, 13 km dari obyek wisata Candidasa, dan sekitar 31 km dari Kota
Denpasar.
Di tempat ini terdapat pelabuhan yang menjadi akses transportasi laut ke Pulau Lombok – NTB.
Nama
Padangbai mendapat pengaruh dari Bahasa Belanda sebagai akibat dari
adanya masa penjajahan yang sebelumnya bernama Teluk Padang. Lokasi ini
merupakan sebuah teluk berpasir putih yang letaknya terlindung dari batu
karang hitam yang kokoh. Karena lokasinya, maka kehidupan alam bawah
lautnya terpelihara dengan baik.
Daya
tarik yang dimiliki obyek wisata Padangbai di antaranya adalah pantai
berpasir putih bersih dan tebal sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
tempat berjemur sinar matahari ( sun bathing) atau berenang di laut. Keindahan panorama alam bawah lautnya sangat baik untuk diving dan snorekling karena menyimpan berbagai jenis terumbu karang dan ikan-ikan hias yang sangat indah.
Di tempat ini juga terdapat blue lagoon yang eksotis dan selalu menjadi incaran para wisatawan penyelam ( divers ).
Sebagai obyek wisata budaya, di Padangbai terdapat kompleks Pura Dang Kahyangan
(pura milik umat Hindu secara keseluruhan). Di sebelah timur pantai
Padangbai terdapat Pura Silayukti, yang didirikan oleh Empu Kuturan
sekitar abad XI dalam perjalanan sucinya ke Bali. Empu Kuturan adalah
seorang pendeta yang sangat besar jasanya dalam mengatur tata keagamaan
Hindu di Bali, dimana ajarannya tetap ditaati dan dilaksanakan oleh umat
Hindu di Bali sampai sekarang. Di sebelah selatan Pura Silayukti
terdapat Pura Tanjung Sari yang dibangun oleh Empu Bharadah, adik bungsu
dari Empu Kuturan. Dan di sebelah barat pelabuhan Padangbai terdapat
Pura Penataran Agung yang didirikan pada abad XVI oleh Dang Hyang
Dwijendra yang terkenal pula dengan sebutan Pedanda Sakti Wawu Rawuh, keturunan dari Empu Kuturan.
0 komentar:
Posting Komentar